CILACAP, INFO_PAS - Pelaksanaan dialog antara korban dengan narapidana tindak pidana terorisme di Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan melibatkan rapat koordinasi sebelumnya dengan tim AIDA dan Pegawai Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Rapat ini bertujuan untuk menetapkan teknis pelaksanaan dialog tersebut, dan berlangsung pada Selasa (21/11/23).
Kegiatan ini dirancang untuk membuka saluran komunikasi antara korban dan narapidana yang terlibat dalam tindak pidana terorisme. Tim AIDA dan petugas Lapas Karanganyar bekerjasama dalam menyelenggarakan dialog yang terencana dengan baik, mematuhi prosedur keamanan yang ketat.
Sebelum memulai dialog, dilakukan persiapan yang matang, termasuk penyusunan agenda, identifikasi peserta, dan penentuan fasilitator yang dapat menjamin kelancaran dan keamanan dialog. Peran tim AIDA juga sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada narapidana mengenai dampak tindak pidana terorisme terhadap korban dan masyarakat.
Prosedur keamanan yang ketat mencakup pengawasan ketat selama pelaksanaan dialog, pemilihan lokasi yang aman, dan pemeriksaan ketat terhadap peserta yang terlibat. Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan damai dan tanpa risiko keamanan yang signifikan.
Melalui dialog ini, harapannya adalah dapat tercipta pemahaman yang lebih baik antara korban dan narapidana terorisme. Pihak Lapas Karanganyar turut berperan dalam memfasilitasi dialog agar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan rekonsiliasi yang diharapkan.
Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan ruang bagi korban untuk menyampaikan pandangannya, mendengar penjelasan dari narapidana, dan pada akhirnya membuka jalan menuju rekonsiliasi dan pemahaman yang lebih baik di antara keduanya. Kegiatan Dialog Korban dengan Narapidana Tindak Pidana Terorisme di Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar, Nusakambangan, dianggap sebagai langkah konstruktif dalam upaya membangun perdamaian dan mengatasi dampak sosial dari tindak pidana terorisme.